Jombang, kompasberita.id - Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jatim mengungkap sejumlah fakta hasil penyelidikan peristiwa kecelakaan bus pariwisata Bimario yang mengangkut rombongan study tour pelajar SMP PGRI 1 Wonosari, Kabupaten Malang, di tol Jombang-Mojokerto (Jomo), Selasa (21/5/2024) lalu.
Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Komarudin mengatakan, saat kejadian bus pariwisata tersebut dalam perjalanan pulang dari Yogyakarta menuju Malang.
Berdasarkan hasil penyelidikan, sopir bus PO Bimario mengaku tertidur hingga memicu terjadinya kecelakaan.
“Dari pengakuan sementara, sopir bus sempat tertidur hingga bus lari ke kiri. Di depannya ada truk dan menabrak bagian bak belakang truk,” kata Komarudin di Mapolres Jombang, Rabu (22/5/2024).
Lokasi kecelakaan berada di KM 695+400 jalur A Tol Jombang-Mojokerto atau sebelum rest area Kedungmlati, Kesamben, Jombang.
Di dalam bus terdapat 51 orang yang terdiri dari guru dan murid SMP PGRI 1 Wonosari, Kabupaten Malang.
Pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara. Hasilnya, ditemukan bekas jejak rem bus bernomor polisi W-7422-UP itu sepanjang 69 meter.
Bus dikemudikan oleh Yanto (36), warga Dusun Bendorejo, Desa Gembongan, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.
“Kemudian dari mulai titik tabrak pengereman truk sampai bus berhenti itu sepanjang 188,2 meter, yang artinya dapat disimpulkan sementara bus dalam kecepatan tinggi,” ungkapnya.
Polisi juga sudah mengambil rekaman CCTV di sekitar lokasi sehingga bisa melihat langsung kejadian saat musibah yang terjadi.
Akibat kecelakaan tersebut, dua orang meninggal dunia yakni Edy Sulistiono (45) warga Dusun Semanding, Desa Banggle, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, yang merupakan kenek bus.
Korban meninggal kedua adalah Edy Kresna Handaka (61) warga Desa Ngebruk, Kecamatan Sumber Pucung, Kabupaten Malang. Ia adalah guru di sekolah tersebut.
Selain dua orang meninggal, terdapat belasan lainnya luka-luka. Puluhan murid berhasil selamat dalam insiden itu.
Mereka yang selamat dievakuasi dengan bus pengganti, sedangkan yang meninggal dunia dan luka dibawa ke rumah sakit.
Kepala SMP PGRI 1 Wonosari Hartono saat dikonfirmasi mengatakan, rombongan study tour tersebut berangkat menuju Yogyakarta pada 20 Mei 2024 sekitar pukul 20.00 WIB.
“Jumlah siswa itu sebanyak 31 anak. Jika dengan pendampingnya total 50 orang,” kata Hartono yang juga turut mendampingi anak didiknya study tour.
Hartono menceritakan rombongan tiba di Yogyakarta pada Selasa siang.
Mereka langsung mengunjungi empat lokasi, yakni Pantai Parangtritis, Candi Prambanan, Tebing Breksi, dan Malioboro.
Menurutnya, peristiwa kecelakaan bus tersebut terjadi pada saat rombongan akan kembali ke Malang. Saat itu, seluruh penumpang dalam keadaan tertidur.
“Semua sedang tidur, saat itu tengah malam jadi senyap. Tidak ada yang tahu. Saya juga sedang tertidur, kemudian terkejut saat ada hentakan tabrakan itu,” ujarnya.
0 Comments